Realisasi Program Swasembada Pangan di Situbondo
Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Pemanis dan Serat (BRMP TAS) menggelar kegiatan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan Program Swasembada Pangan Tahun 2025 di Kabupaten Situbondo. Kegiatan yang dihadiri oleh 50 orang peserta ini melibatkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo, Kodim 0823/Situbondo, serta Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala BRMP TAS, Sri Suhesti dengan tujuan untuk memantau perkembangan pelaksanaan program serta mengevaluasi tingkat realisasi kegiatan di lapangan, khususnya capaian Luas Tambah Tanam (LTT) padi di Kabupaten Situbondo.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo, Dadang Aris Bintoro dalam sambutannya menyampaikan kondisi terkini capaian luas tanam padi. Ia menekankan pentingnya komitmen seluruh pemangku kepentingan, terutama petani, untuk segera melakukan penanaman padi sebagai tindak lanjut dari bantuan optimalisasi lahan yang telah direalisasikan.
Dalam arahannya, Kepala BRMP TAS menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan Program Swasembada Pangan Kab. Situbondo. Beliau mengungkapkan bahwa masih terdapat ketidaksesuaian antara target dan realisasi luas tanam di sejumlah wilayah. Beberapa kendala yang dihadapi di antaranya belum terpasangnya jaringan listrik PLN, keterlambatan pencairan dana yang menyebabkan sebagian lahan ditanami komoditas selain padi, serta hasil Survei Investigasi dan Desain (SID) yang belum sepenuhnya sesuai untuk diterapkan.
Meski menghadapi sejumlah kendala, realisasi Program Swasembada Pangan di Kabupaten Situbondo hingga pertengahan Desember 2025 telah mencapai lebih dari 90 persen. Capaian Luas Tambah Tanam (LTT) tercatat sekitar 91 persen.
“Hingga pertengahan Desember 2025, capaian LTT telah mencapai sekitar 91 persen. Kami optimistis para penyuluh mampu mendorong petani untuk mencapai bahkan melampaui target,” ujar Sri Suhesti.
Sebagai tindak lanjut, selisih antara target dan realisasi di lapangan akan direkapitulasi dan dilaporkan kepada Penanggung Jawab Program tingkat provinsi sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pelaksanaan program ke depan. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum penguatan sinergi lintas sektor dalam mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional.